Jumat, 01 April 2016

ASTAGFIRULLAH!! {{{ MEREKA KEMBALI MERUSAK ISLAM }}} BACA DAN BAGIKAN KE SESAMA HAMBA ALLAH


 Baru-baru ini, dua ledakan mengguncang terminal keberangkatan Bandara Brussels serta Stasiun Kereta Metro Maelbeek di Belgia. Akibat dari ledakan tersebut otoritas Belgia sudah meningkatkan level ancaman teror ke level empat atau level tertinggi. Akibatnya korban tewas serta terluka berjatuhan, tidak terkecuali 3 WNI yang tidak luput dari bahaya tersebut .

Dalam pernyataannya, militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas ledakan yang mengguncang Brussels, baik di bandara Zaventem maupun stasiun metro Maelbeek. Mereka menyebut tentara ISIS mengenakan rompi peledak serta membawa bom dan senapan. Mereka menyebutkan serangan ini sebagai bentuk balas dendam kepada negara yang bersekutu menyerang Daulah Islamiyah.

Lagi-lagi Islam dibawa dalam pentas kekerasan yang menelan korban tidak bersalah. Kita sering kali marah terhadap media barat yang selalu menggiring opini serta citra negatif bahwa Islam mengajarkan kekerasan. Namun, kemarahan kita sejatinya tidak beralasan mengingat masih ada kelompok kecil dalam Islam yang membawa Islam sebagai tameng pemuas nafsu politik dengan melakukan kekerasan.

ISIS dengan bangga mengklaim kejadian Bom Brussels sebagai bagian balas dendam menyelamatkan daulah Islamiyah. Apa yang dibela dengan meledakkan bom serta menyerang masyarakat yang tidak berdosa? Apa kemenangan yang diraih ketika mereka melihat masyarakat sipil bersimbah darah? Apa dalil Islam yang membolehkan membunuh rakyat sipil dengan dalih menyerang musuh? Apakah itu jihad? Apakah itu perjuangan menegakkan daulah Islam?

Tidak! Itu murni teror serta murni kejahatan luar biasa yang tidak ada dasar sedikitpun dalam Islam. Mereka tak tengah membela Islam, namun tengah membela kepentingan politiknya. Mereka tidak sedang membela Islam, tetapi nyata merusak Islam. Mereka bangga menghadirkan Islam di pentas umum sebagai agama yang layak dibenci serta dijahui. Kemenangan kelompok teror yaitu kemenangan ketika merusak citra Islam.

Tidak ada satupun orang-orang muslim yang merasa dibela, malah terasa dilukai karenanya ada serangan teror. Tak ada sedikitpun orang-orang muslim patuh yang terasa dijunjung harkat martabatnya karenanya ada peledakan serta penembakan pada orang-orang yg tidak berdosa. Lalu orang-orang muslim mana yang tengah mereka


bela?

Beda Pejuang Islam, Beda Teroris Sebagai orang-orang muslim
yang


cerdas


bisa membedakan mana jihad serta mana teror, mana pejuang Islam serta mana yang mengakibatkan kerusakan Islam. Grup teroris bakal menyampaikan kekerasan yaitu hanya satu langkah untuk meraih maksud. Terorisme adalah aksi kriminil bahkan juga melampaui kejahatan umum, lantaran dikatakan sebagai kejahatan mengagumkan. Mana ada koruptor yang bakal mengakui berbuat korup serta mana ada pembunuh yang mengakui sudah lakukan pembunuhan. Namun dalam masalah terorisme mereka mengakui benar serta bangga menyebutkan sudah lakukan terorisme atas basic agama.

Sesaat pejuang Islam yaitu orang yang senantiasa membela harkat martabat Islam sebagai agama yang senantiasa memprioritaskan perdamaian. Islam yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad yaitu Islam yang menghindari diri dari kekerasan, rusaknya serta kekacauan. Tersebut, esensi Islam yang perlu selalu dibela bukanlah dicemari dengan teror serta kekerasan. Banding esensi Islam dengan bebrapa tindakan brutal beberapa teroris yang lakukan baik peledakan bom atau pembunuhan pada pihak yang tidak bersalah, pemenggalan leher, membunuh anak-anak, wanita serta mengakibatkan kerusakan gedung serta sarana umum.

Mari analisis dengan akal sehat apakah bebrapa tindakan brutal itu telah dapat menghantarkan maksud yang menginginkan diraih? Apakah orang-orang muslim terasa menang serta hebatdengan tumbal orang-orang yang bergelimangan darah. Apakah nasib umat Islam beralih ke arah yang tambah baik karenanya ada tindakan teror? Apakah umat Islam sudah terasa dibela karenanya ada tindakan brutal itu?

Tida kada yang dibela karenanya ada serangan brutal itu. Kenyataannya kekerasan itu tak pernah membawa berita kemenangan untuk mereka yang diklaim dibela. Kemenangan malah ada di grup teroris sendiri saat lihat kehancuran serta tangisan dari mereka yang jadi korban. Tak ada yang teroris bela, terkecuali untuk kebutuhan pribadi serta kelompoknya.

Sederhananya dari kekeliruan teroris itu : Tersebut pola fikir sesat yang untuk beberapa bekas teroris telah banyak disadari sebagai satu kekeliruan besar. Mereka mengakui berjihad atau perang untuk agama namun membunuh orang yang beragama serta seagama, bahkan juga anak kecil serta tidak berdosa yang lain jadi korban. Mereka seakan membela Islam, namun riil mengotori Islam dengan darah serta kekerasan.


sumber:http://www.pusatberitaharian.com/2016/03/astagfirullah-mereka-kembali-merusak.html

Tidak ada komentar: