Jumat, 08 April 2016

Jokowi Siagakan TNI Untuk Bebaskan WNI di Filipina dan bagamana nasib wni tersebuut baca berikut ini sebarkan


 Jokowi Siagakan TNI Untuk Bebaskan WNI di Filipina
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan sudah mengutus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk berdiskusi dengan Pemerintah Filipina tentang usaha penyelamatan 10 warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Dia pun mengatakan telah menyiapkan pasukan untuk melakukan operasi pembebasan.

Jokowi mengatakan, operasi pembebasan awak kapal yang menjadi sandera Abu Sayyaf itu terhambat masalah izin. Namun, dia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia masih mengedepankan opsi diskusi.

"Kita harus tahu itu wilayah Filipina, kita tak bisa masuk seenaknya. Harus ada izinnya. " ujar Jokowi saat akan meninggalkan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Ahad, 3 April 2016. "Opsi dialog tetap didahulukan pokoknya."

Jokowi mengatakan, pemerintah Indonesia sudah mensiagakan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI yang bersiap di Tarakan, Kalimantan Timur. Pasukan bersiaga dan akan segera meluncur ke Filipina jika masalah perizinan selesai. Disana, pasukan TNI melakukan latihan serta simulasi pembebasan sandera.

"Itu saya pantau terus, latihannya, sampai simulasinya, kalau perlu," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Badan Intelejen Negara Sutiyoso menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengetahui lokasi, pergerakan, maupun kondisi para sandera WNI.Dia menegaskan koordinasi Indonesia dan Filipina pun semakin intensif dalam rangka pembebasan para sandera.

"WNI diperlakukan baik. Saat ini motif para pembajak cuma uang, mereka butuh uang," ujar Sutiyoso lewat pesan pendek, Jumat, 1 April 2016.

Sepuluh WNI yang merupakan anak buah kapal disandera di atas kapal tongkang Anand 12 yang membawa 7 ribu ton batu bara. Kapal ini berlayar dengan kapal lainnya, yaitu TB Brahma 12 dari Sungai Puting, Kalimantan Selatan, menuju Batangas, Filipina Selatan, 15 Maret lalu.

Informasi terakhir, kapal TB Brahma 12 dilepaskan. Kapal ini ditemukan aparat Filipina di Provinsi Tawi Tawi, Filipina, sedangkan para WNI, juga kapal Anand 12 dibawa pembajak.


Tidak ada komentar: