Selasa, 12 April 2016

KETIKA DUNIA DILANDA BERBAGAI COBAAN, BENARKAH AKHIR ZAMAN SUDAH DIDEPAN MATA? INI JAWABANNYA !!!



 يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ

“Akan datang pada manusia satu jaman dimana orang yang bersabar dalam agamanya seperti orang yang menggenggam bara api. ” HR. At-Tirmidzi, Al-Fitan, hadits no. 2361



 - NUBUWAT Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalalam diatas adalah satu ungkapan yang singkat serta padat, tetapi paling mewakili keadaan jaman dimana kita hidup hari ini. Jaman yang kebodohan, kedustaan serta kecurangan sudah memberi warna semua muka kehidupan ini sudah bikin manusia banyak lepas dari tali ajaran Islam. Orang jawa katakan saiki jaman edan, nek ora melu edan ora kumanan (saat ini jaman edan, yg tidak turut ikut-ikutan edan tentu akan tidak kebagian). Ya, manusia waras pastinya akan tersiksa pada saat beberapa orang di sekelilingnya sudah jadi hilang ingatan. Akan tetapi Rasulullah saw menghibur umatnya yang nantinya bakal masuk jaman ini, di mana mereka bakal dijanjikan pahala yang begitu besar apabila ingin bersabar. Hal semacam itu seperti yang dijelaskan dalam satu kisah :

Dari Abu Umaiyyah Asy-Sya‘bani ra, dia berkata : Saya pernah mendatangi Abu Sya‘labah Al-Khusyani serta ajukan pertanyaan padanya, “Bagaimana pendapatmu tentang ayat ini? ” Dia ajukan pertanyaan, “Ayat yang mana? ” Jadi saya juga membaca ayat : “Hai beberapa orang yang beriman, jaga diri kalian, tiadalah orang yang sesat itu bakal berikan madharat pada kalian jika kalian sudah memperoleh panduan. (Al-Mâ’idah 5 : 105). ” Jadi dia juga menjawab, “Demi Allah, engkau sudah menanyakannya pada orang yang pakar mengenainya. Saya pernah bertanya arti ayat ini pada Rasulullah saw. Jadi, beliau bersabda,

بَلْ ائْتَمِرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَتَنَاهَوْا عَنْ الْمُنْكَرِ حَتَّى إِذَا رَأَيْتَ شُحًّا مُطَاعًا وَهَوًى مُتَّبَعًا وَدُنْيَا مُؤْثَرَةً وَإِعْجَابَ كُلِّ ذِي رَأْيٍ بِرَأْيِهِ فَعَلَيْكَ بِخَاصَّةِ نَفْسِكَ وَدَعْ الْعَوَامَّ فَإِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامًا الصَّبْرُ فِيهِنَّ مِثْلُ الْقَبْضِ عَلَى الْجَمْرِ لِلْعَامِلِ فِيهِنَّ مِثْلُ أَجْرِ خَمْسِينَ رَجُلًا يَعْمَلُونَ مِثْلَ عَمَلِكُمْ


‘Teruskanlah olehmu selalu untuk lakukan amar makruf nahi munkar sampai engkau bakal melihat kekikiran yang ditaati, udara nafsu yang diperturutkan, kehidupan dunia yang diprioritaskan, dan beberapa orang yang kagum pada beragam pendapat yang dikeluarkannya. Sebaiknya anda cuma bergaul dengan beberapa orang yang searah denganmu serta jauhilah beberapa orang yang pemula. Sebab sesudah jamanmu itu akan tiba satu jaman penuh cobaan dimana orang yang memegang teguh agamanya seperti menggenggam bara api. Ketahuilah, waktu itu orang yang selalu berupaya untuk memegangi agamanya jadi pahalanya sama juga dengan 50 orang yang juga lakukan hal yang sama dari kalian’. ” (Lalu, Abdullah bin Mubarak berkata, “Orang terkecuali Utbah memberikan kisah ini dengan redaksi : ‘Apakah yang 50 kali itu dari generasi kami kami atau generasi mereka? ’ Rasulullah saw, ‘Untuk mereka’. ”) HR. Abu Dawud, Al-Malâhim, hadits no. 4319

Hadits diatas berikan isyarat pada tiap-tiap mukmin tentang 2 perkara :
Pertama, besarnya cobaan yang dihadapi oleh seseorang mukmin dan kefasikan pada umat manusia yang sudah mengglobal. Tetapi di segi lain, keimanan waktu itu demikian lemah yang karenaya mesti diperjuangkan dengan kesabaran yang


optimal.

Imam Ath-Thayyibi berkata, “Maksudnya, seperti orang yg tidak kuasa memegang bara api untuk bersabar dalam menahan panas bara itu, sekianlah keadaan yang dihadapi oleh beberapa orang yang tetaplah teguh pada agamanya di jaman itu. Mereka tak kuasa berdasar teguh pada agamanya lantaran demikian banyak pelaku kemaksiatan serta fasilitas kemaksiatan, tersebarluasnya kefasikan, dan belum lagi lemahnya keimanan. ” Tuhfah Al-Ahwadzi, jil. 8, hal. 436

Ke-2, beratnya cobaan yang mana ketika itu tiap-tiap orang tentu memikirkan kalau dianya akan tidak bisa melindungi imannya kecualidengan ksabaraan yang optimal. Berarti tiap-tiap mukmin bakal ditimpa cobaan yang begitu besar di hari-hari itu seperti beberapa orang yang sungguh-sungguh bersabar dalam memegang bara api ditangannya.
Tentang arti ini, Imam Al-Qari memberi berkata, “Secara kasat mata, seperti orang yang mustahil memegang bara api dengan tangannya terkecuali dengan kesabaran yang optimal dan dengan seluruh kesanggupannya, jadi seperti tersebut beberapa orang di jaman itu. Mereka akan tidak mungkin saja melindungi agama dan sinar keimanannya tetapi dengan kesabaran yang tinggi. ” Tuhfah Al-Ahwadzi, jil. 8, hal. 436

Dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Tsa‘labah ra terang sekali sebenarnya di ayyamush shabr (hari-hari yang penuh ekstra kesabaran) itu masihlah ada beberapa orang yang tetaplah teguh memegang keimanannya dengan kebenaran serta kesabaran. Mereka berikut At-Thaifah Al-Manshurah yang hidup dalam keterasingan yang ke-2. Keterasingan yang pertama yaitu di waktu awal risalah Islam
Serta mereka ini tetaplah bersungguh-sungguh dalam memegang agama Allah hingga prima janji Allah yang sudah Dia tentukan untuk mereka. Mereka itu beberapa orang yang bakal memperoleh pahala yang sangat besar dari Allah Subhanahu Wata’ala sebagai balasan atas keteguhan mereka dalam memegang agamanya, hingga pada batas dilipatgandakan pahala mereka di ayyamush shabr 50 kali lipat dari pahalanya beberapa teman dekat.

Tentang kelebihan mereka ini, dalam atsar lain dijelaskan sebenarnya beberapa teman dekat itu memiliki beragam aspek pendukung dalam kebaikan, yakni kehadiran RasulullahShallallahu ‘Alaihi Wasallam di dalam tengah mereka serta masihlah turunnya wahyu Allah pada mereka. Sedang At-Thaifah Al-Manshurah tak memiliki keduanya, lantaran jaman itu sudah selesai dengan meninggal dunianya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam serta terputusnya wahyu. Jadi begitu lumrah apabila ujian At-Thaifah Al-Manshurah diakhir jaman tambah lebih berat dari ujian generasi pertama teman dekat.

Yang dihadapi oleh Thaifah Manshurah tidak cuma musuh dari kelompok golongan kuffar serta musyrikin, tetapi juga dari grup golongan muslimin yang berkhianat, munafik penjilat, serta konspirasi global musuh Islam yang mempunyai kemampuan senjata serta media ; dua kemampuan raksasa yang bikin umat Islam terjepit fisik serta mentalnya.
Karena itu begitu jujurnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam saat menyebutkan jaman itu dengan ayyamush shabr (hari-hari yang penuh ekstra kesabaran).

Nubuwat diatas memanglah bernada ancaman serta peringatan, tetapi di dalamnya juga mengandung bisyarah/berita senang yang mengagumkan. Bila di saat itu Allah mengkaruniakan kita kesabaran, jadi tersebut jaman di mana kita bakal memetik kebajikan 50 kali lipat generasi beberapa teman dekat. Mudah-mudahan Allah menyelamatkan kita dari beratnya ujian diakhir jaman.


sumber:http://www.kabarinformasi.com/2016/04/ketika-dunia-dilanda-berbagai-cobaan.html

Tidak ada komentar: