Keperluan ekonomi serta harga barang yang makin bertambah bikin permasalahan hutang piutang jadi hal wajar dikerjakan sekarang ini. Memberi hutang pada yang memerlukan jadi satu diantara langkah untuk sama-sama tolong-menolong sesama manusia.
Perihal ini pula yang bikin hutang piutang diijinkan dalam ajaran Islam. Bahkan juga ada ganjaran pahala untuk orang yang memberi hutang pada orang yang memerlukan. Tetapi, sudah pasti pahala itu bakal didapat jika kesibukan hutang piutang sesuai sama syariat.
Walau demikian umumnya orang yang malah terperosok kedalam perbuatan riba yang dilarang agama. Hal semacam ini karena mereka tak tahu langkah mempraktekkan kesibukan hutang piutang yang bisa menghadirkan barokah. Lalu bagaimana langkahnya? Tersebut info sedetailnya.
1. Janganlah Mengambil Faedah Dari Orang yang Berhutang
Hal pertama yang perlu dikerjakan supaya hutang itu berbuah barokah supaya si pemberi hutang atau utang tak bisa mengambil faedah atau keuntungan dari orang yang berhutang. Itu karena bila mengambil keuntungan jadi telah termasuk juga kedalam perbuatan riba yang dilarang oleh agama. Rasulullah SAW bersabda :
“Apabila salah seseorang kalian berikan hutang (pada seorang) lalu dia berikan hadiah padanya, atau membantunya naik ke atas kendaraan jadi jangan sampai ia menaikinya serta janganlah menerimanya, terkecuali bila hal semacam itu sudah berlangsung pada keduanya sebelumnya itu. ” (HR. Ibnu Majah)
Tetapi, bila keuntungan itu tak disyaratkan dimuka akad jadi diijinkan si pemberi hutang menerimanya. Seperti waktu orang yang berhutang menghadiahkan pada pemberi hutang sebagai sinyal terimakasih lantaran sudah membantunya. Jabir bin Abdillah meriwayatkan dari Nabi Shalallahu ‘Alaii Wassallam ;
“Aku menjumpai Nabi waktu Beliau ada di masjid, lantas Beliau membayar hutangnya kepadaku serta berikan lebih kepadaku. ” (HR. Bukhari)
2. Upayakan Untuk Ada Saksi serta Tertulis
Hal ke-2 yang perlu di perhatikan supaya hutang jadi satu barokah yaitu upayakan ada saksi yang temani serta tercatat. Dua hal semacam ini begitu utama dalam sistem hutang piutang untuk hindari potensi kedzaliman yang dapat dikerjakan oleh satu diantara pihak di lain kali.
3. Sebaiknya Ada Kemauan Untuk Melunasi
Ketiga, orang yang berhutang sebaiknya punya niat untuk selekasnya melunasinya jika telah mempunyai kekuatan untuk membayar. Rasulullah Shalallahu ‘Alaii Wassallam bersabda ;
“Siapa yang mengambil harta manusia (berhutang) dibarengi maksud bakal membayarnya jadi Allah bakal membayarkannya untuk dia, demikian sebaliknya siapa yang mengambilnya dengan maksud merusaknya (merugikannya) jadi Allah bakal mengakibatkan kerusakan orang itu. ” (HR. Bukhari)
Rasulullah Shalallahu ‘Alaii Wassallam menjelaskan seorang yang berhutang serta memiliki kemauan jelek tidak untuk melunasinya jadi nantinya ia bakal menghadap Allah dengan menyandang predikat sebagai seseorang pencuri.
“Orang mana saja yang berhutang serta punya niat tak membayarnya, jadi ia akan tiba menghadap Allah sebagai seseorang pencuri. ” (HR. Ibnu Majah)
4. Lunasi Dengan Langkah yang Baik
Terkecuali ada kemauan untuk selekasnya membayar jika telah mempunyai kekuatan, hal yang harus juga dikerjakan supaya hutang jadi barokah yaitu melunasi hutang itu lewat cara yang baik. Baik disini dapat disimpulkan sebagai saat yang pas dalam pelunasan hutang yang telah disetujui. me
Alangkah lebih sebaiknya jika menghadiahkan atau keunggulan saat melunasi
hutang itu. Berikan hadiah atau keunggulan saat melunasi hutang termasuk juga satu diantara kebaikan yang disarankan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaii Wassallam, hal semacam ini tidak jadi masalah seandainya hadiah atau keunggulan itu tak disyaratkan dimuka akad baik oleh yang berikan hutang atau yang berhutang.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Hurairah bercerita kalau Rasulullah Shalallahu ‘Alaii Wassallam pernah berhutang seekor onta dari seseorang lelaki. Sampai sekian hari lalu datanglah orang itu pada Rasulullah Shalallahu ‘Alaii Wassallam untuk menagih ontanya. Lantas Rasulullah memohon beberapa teman dekat untuk mencari onta seumpama untuk dibayarkan pada lelaki itu. Sesudah di cari ke sana kemari onta yang disebut oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaii Wassallam nyatanya tak ada tetapi onta yang lebih berusia dari yang dihutang oleh Rasulullah. Rasulullah juga bersabda pada teman dekat ;
“Belilah serta berikanlah padanya, lantaran sebaik-baik kalian yaitu yang terbaik saat membayar hutangnya. ”
5. Berikanlah Penangguhan Pembayaran Pada si Penghutang
Hal setelah itu yang dapat juga memetik pahala untuk orang yang melaksankan hutang piutang yaitu dengan memberi penangguhan pembayaran pada orang yang berhutang jika ia belum mempunyai kekuatan untuk membayar saat telah jatuh tempo.
Dengan memberi penangguhan pembayaran, jadi si pemberi hutang bakal memperoleh banyak keutamaan. Salah nya ialah ia bakal memperoleh naungan serta perlindungan dari Allah SWT pada hari kiamat nantinya. Seperti sabda Nabi Shalallahu ‘Alaii Wassallam ;
“Barangsiapa yang menginginkan di beri naungan oleh Allah dalam naungannya, jadi sebaiknya ia berikan penangguhan pada orang yang kesusahan membayar hutang atau ia lepaskan darinya. ” (HR. Muslim)
Sehari-harinya ia memperoleh pahala sedekah sebesar nilai hutang yang ia berikanlah saat ia berikan penangguhan pada orang yang kesusahan membayar hutang sampai hutangnya dilunasi. Rasulullah Shalallahu ‘Alaii Wassallam bersabda ;
“Barangsiapa yang berikan penangguhan pada orang yang kesusahan membayar hutang, jadi baginya sehari-hari ada pahala sedekah sejumlah hutang yang ia berikanlah, sebelumnya hutang itu lunas. Bila hutang itu belum lunas, lantas dia berikan penangguhan lagi jadi baginya sehari-hari ada pahala sedekah sejumlah itu. ” (HR. Ahmad)
Bahkan juga Allah SWT bakal memberikannya ampunan serta memasukkannya kedalam Surga. Rasulullah SAW bersabda :
“Sesunguhnya ada seseorang lelaki yang hidup di jaman sebelumnya kalian yang didatangi malaikat untuk mencabut ruhnya. Lantas disebutkan padanya ‘apakah engkau pernah kerjakan kebaikan? ’ ia menjawab ‘aku tak tahu’. Lantas disebutkan padanya ‘lihatlah! ’ ia berkata ‘Aku tidak paham, cuma saja dulu pada saat didunia saya lakukan jual beli dengan orang serta saya berikan keringanan pada mereka, saya berikan penangguhan pada orang yang kesusahan membayar, bahkan juga saya membebaskan orang yang kesusahan membayar’. Jadi Allah juga memasukkannya kedalam Surga. ” (HR. Bukhari serta Muslim)
6. Apabila Telah Jatuh Tempo, Janganlah Gunakan Denda
Hal paling akhir yang perlu dikerjakan supaya hutang jadi barokah yaitu jika telah jatuh tempo untuk pembayaran tetapi si penghutang belum mampu membayarnya jadi janganlah gunakan denda. Jika dipakai denda saat ada keterlambatan pembayaran makan itu telah termasuk juga kedalam riba jahiliyah yang dilarang oleh agama Islam.
Sekianlah info berkaitan enam hal yang perlu dikerjakan supaya aktivitas hutang piutang jadi barokah. Sebagai golongan muslim kita harusnya mengamalkan ke enam cara barusan supaya sistem hutang menghadirkan pahala untuk tiap-tiap pelakunya dan menghindari diri dari karakter riba yang beresiko mengakibatkan.
sumber:http://www.pusatinformasiterhangat.com/2016/05/subhanallah-kerjakan-enam-hal-ini.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar