Senin, 15 November 2021

alur film FULLMETAL ALCHEMIST perburuan batu bertuah yang dapat mengembalikan jiwa Alur Film FULLMETAL ALCHEMIST LIVE ACTION 2017


bagi para pengemar manga dan anime Jepang, pasti sudah mengenal dengan film live-action berjudul Fullmetal Alchemist. Film tersebut merupakan adaptasi dari seri manga dengan judul yang sama karangan Hiromu Arakawa. Manga Fullmetal Alchemist pun digadang-gadang sebagai salah satu komik Jepang yang paling laris di seluruh dunia. Versi live-action dari seri manga ini telah ditayangkan di layanan streaming Netflix pada tanggal 1 Desember 2017 kemarin. Selain dibuatkan versi live-action, dan seri anime, Fullmetal Alchemist pun hadir dalam beragam bentuk mulai dari action figure, kartu permainan, hingga seri video game. Lalu, apakah film adaptasi ini sebaik seperti versi animenya, berikut adalah ulasan selengkapnya dari Bacaterus. Sinopsis Sinopsis Tahun rilis: 2017 Genre: Dark fantasy science fiction Rumah produksi: Square Enix Sutradara: Fumihiko Sori Pemeran Utama: Ryosuke Yamada, Tsubasa Honda, Dean Fujioka, dan Ryuta Sato Edward Elric (Ed) mempunyai seorang adik laki-laki bernama Alphonse (Al), keduanya tinggal di sebuah rumah sederhana bersama ibu mereka, Trisha. Pada suatu hari, sang ibu mendadak meninggal dunia tanpa sebab. Ed dan Al kini harus hidup sebatang kara, dan dilanda rasa sedih yang mendalam. Keduanya lalu mempunyai ide gila untuk menghidupkan kembali sang ibu dengan menggunakan teknik terlarang dalam ilmu Alkemi. Mereka kemudian mempersiapkan berbagai macam bahan agar rencana tersebut berhasil dijalankan. Ed dan Al selanjuntya membuat lingkaran transmutasi, dan membaca sebuah mantra supaya sang ibu bisa hidup kembali. Namun sialnya, rencana mereka gagal total, dan malah membuat Ed kehilangan salah satu kaki, dan tangan dibagian tubuhnya, sedangkan sang adik kehilangan seluruh bagian tubuhnya. Ed lalu mengorbankan tangan kanannya agar jiwa Al tetap selamat, dan ia menempatkan jiwa sang adik ke dalam sebuah baju zirah. Karena tindakannya itu, baju zirah tersebut menjadi hidup seperti sebuah robot yang berisikan jiwa dari Al. Ed selanjutnya menggunakan tangan, dan kaki palsu terbuat dari metal, yang dibuat oleh temannya seorang gadis baik hati bernama Winry. Ed bersama dengan Al kini mulai berpetualang ke penjuru dunia untuk menemukan batu bertuah atau philosopher stone, yang bisa mengembalikan tubuh mereka seperti dulu lagi. Keduanya kemudian berada di sebuah kota, dan sedang mengejar seorang Pendeta licik bernama Cornello, yang diyakini memiliki batu tersebut. Selepas melawan Cornello, dan berhasil mengambil philosopher stone, kondisi kota tersebut hancur porak poranda. Di saat itu juga, seorang Kolonel bernama Roy Mustang bersama pasukannya muncul untuk mengendalikan situasi yang kacau balau. Ia kemudian mengambil philosopher stone dari tangan Ed, dan menghancurkannya, lalu mengatakan jika batu milik Cornello adalah palsu. Mustang juga memberitahu kepada Ed jika philosopher stone yang asli tidak akan bisa dihancurkan, dan mungkin batu tersebut sudah tidak ada lagi. Setelah dibawa oleh Mustang ke markasnya, Ed dan Al lalu bertemu dengan teman lama mereka, yakni Kapten Maes Hughes. Sang Kapten kemudian membawa mereka untuk diperkenalkan kepada seorang professor bernama Tucker. Sementara itu, kelompok penjahat, trio homoncullus, yang terdiri dari Lust, Envy, dan Gluttony, sudah mengintai keberadaan Ed, dan Al sejak mereka datang di kota tersebut. Trio penjahat ini sangat terobsesi untuk membunuh. Pimpinan mereka, Lust, mempunyai kemampuan yang bisa memanjangkan kukunya lebih tajam daripada pisau manapun


Tidak ada komentar: