Jadi, seorang gadis remaja dari provinsi Anhui berdandan jadi sapi dan mengutip bayaran 5 yuan (=Rp. 11 ribuan) untuk naik dipunggungnya, untuk mengumpulkan cukup uang untuk membayar biaya pengobatan ayahnya.
Hao Dongdong rela jadi sapi tunggangan demi pengobatan sang ayah
DEMI AYAH, IA RELA JADI SAPI DENGAN BAYARAN RENDAH
Kisah anak berbakti di bawah ini, mungkin saja dapat membuat kita mikir…
Jadi, seorang gadis remaja dari provinsi Anhui berdandan jadi sapi dan mengutip bayaran 5 yuan (=Rp. 11 ribuan) untuk naik dipunggungnya, untuk mengumpulkan cukup uang untuk membayar biaya pengobatan ayahnya.
Hao Dongdong rela jadi sapi tunggangan demi pengobatan sang ayah
Hao Dongdong ikhlas jadi sapi tunggangan untuk penyembuhan sang ayah
Hao Dongdong ikhlas jadi sapi tunggangan untuk penyembuhan sang ayah
HaoDongdong pernah dituduh menipu karena hal ini
Sesaat anak-anak seusianya masih
menikmati saat kebebasan terakhir saat kecil mereka, sebelum tekanan untuk ujian masuk SMA, Hao Dongdong (nama samaran), 15 tahun, menghabiskan setiap hari mengemis di jalan hingga dia dapat menjaga ayahnya, yang menderita penyakit yang melemahkan dimaksud ankylosing spondylitis, satu penyakit langka yang memengaruhi tulang belakang.
Hao Dongdong sedang beraksi jadi sapi ditonton banyak orang
Hao Dongdong sedang beraksi jadi sapi dilihat banyak orang
Hao Dongdong sedang beraksi jadi sapi dilihat banyak orang
Saat belanja di Hefei, pasangan itu melihat sebuah toko ponsel memberikan gratisan sebagai bagian dari promosi. Diapun bergegas untuk mengumpulkan apa yang mereka dapat. Namun ia jadi berselisih dengan staf penjualan karena dikira mengambil sangat banyak item gratis, Hao Xinli pada akhirnya terlibat perkelahian fisik. Dan tuturnya, mulai hari itu rasa sakit yang ia alami sudah jadi menyiksa setiap saat.
HaoDongdong pernah dituduh menipu karena hal ini
dengan dokter, Xinli diketemukan sudah patah tulang dan rusak lehernya, yang mengakibatkan badannya dari leher ke atas lumpuh. Polisi tidak bisa menyalahkan siapa saja atas insiden itu dan hingga ia tidak terima kompensasi dari toko. Pada akhirnya keluarga Li sangat terpaksa membayar sendiri biaya operasi dan biaya penyembuhan yang sedang berlangsung.
HaoDongdong pernah dituduh menipu karena hal ini
HaoDongdong pernah dituduh menipu karena hal ini Source :
Sesudah periode ketidakstabilan itu, Li Xiuru mengumpulkan barang-barangnya dan meninggalkan keluarganya. Xinli menyampaikan dia dapat tahu kenapa Li pergi. “Itu mungkin saja sangat menyakitkan untuk bertahan, lihat saya tanpa ada harapan pemulihan. Dan dia tidak mempunyai kerabat dekat yang tinggal di Hefei, ” tuturnya.
Kepergian ibunya meninggalkan Hao Dongdong dan saudara-saudaranya sebagai hanya satu penopang hidup keluarga mereka, memaksanya untuk mengemis dalam waktu yg lama pada siang hari.
Gambaran anak yang berbakti, tidurpun masih berikatan tangan dengan sang ayah
Gambaran anak yang berbakti, tidurpun masih berikatan tangan dengan sang ayah
Gambaran anak yang berbakti, tidurpun masihlah berikatan tangan dengan sang ayah
Gambaran anak yang berbakti, tidurpun masihlah berikatan tangan dengan sang ayah Source : http :// shanghaiist. com/upload/2015/09/cow-girl-6. jpg
Dongdong menyampaikan kalau dia sering dimaksud scammer/penipu oleh orang yang melalui. Bahkan juga pada satu peluang dia pernah ditampar wajahnya oleh seorang pria mabuk yang berpikir dia berusaha untuk menipu dirinya.
.
Pelaku bisnis lokal juga tidak begiu baik kepadanya, percaya kalau dia akan membawa pengaruh jelek untuk usaha mereka. Tetapi, kurangnya support tak menghentikan dia dari membawa pulang hasil lebih dari 400 yuan sehari-hari.
Bagaimanapun, Hao Xinli masihlah beruntung punya seorang putri yang begitu berbakti seperti Hao Dongdong, hingga masih ada harapan untuk diobati, meskipun, penyakit langka ankylosing spondylitis sesungguhnya tidak dapat disembuhkan.
Tetapi, semoga mereka di beri kemudahan atau menemukan orang baik hati yang yang ingin meringankan penderitaan mereka ya. Kita doakan saja…
Yuk share kisah anak berbakti ini…
sumber:http://www.mediamassa.org/2016/04/berita-populer-inilah-misi-pembebasan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar