Senin, 11 April 2016

KASIH IBU TIADA DUANYA, KISAH INI AKAN MEMBUAT KITA LEBIH MENGHARGAI IBU !!!


Kasih Ibu Tiada Duanya, Cerita Ini Buat Kalian Dapat Lebih Menghormati Seorang IbuSeorang anak muda mendaftar untuk posisi manajer di satu perusahaan besar. Dia lulus interview awal, dan saat ini bakal berjumpa dengan direktur untuk interview terakhir.



Direktur tahu kalau dari CV-nya, si pemuda mempunyai akademik yg baik. Lalu dia bertanya” apakah anda memperoleh beasiswa dari sekolah? ” Lalu si pemuda menjawab tak.


“Apakah ayahmu yg membayar duit sekolah? ”

“Ayah saya wafat saat saya berusia 1 th., ibu saya yang membayarkannya”

“Dimana ibumu bekerja? ”

“Ibuku bekerja sebagai tukang bersihkan. ”

Si direktur memohon si pemuda untuk tunjukkan tangannya. Si pemuda tunjukkan tangannya yg lembut serta halus.

“Apakah anda pernah menolong ibumu membersihkan pakaian? ”

“Tidak pernah, ibuku senantiasa menginginkan saya untuk belajar serta membaca banyak buku. Diluar itu, ibuku bisa membersihkan pakaian lebih cepat dariku. ”

Si direktur menyampaikan “aku mempunyai keinginan. Saat anda pulang ke tempat tinggal hari ini, pergi serta bersihkan tangan ibumu. Lalu jumpai saya keesokan hari. ”

Si pemuda terasa peluangnya memperoleh pekerjaan ini begitu tinggi. Saat pulang, dia memohon ibunya untuk membiarkan dianya bersihkan tangan ibunya. Ibunya terasa heran, suka namun dengan perasaan campur aduk, dia tunjukkan tangannya ke anaknya.

Si pemuda bersihkan tangan ibunya perlahan-lahan. Airmatanya tumpah. Ini pertama kalinya dia mengerti tangan ibunya begitu berkerut serta banyak luka. Sebagian luka cukup menyakitkan saat ibunya merintih saat dia menyentuhnya.

Ini pertama kalinya si pemuda mengerti kalau sepasang tangan berikut yg sehari-hari membersihkan pakaian supaya dianya dapat sekolah. Luka di tangan ibunya adalah harga yg mesti dibayar ibunya untuk pendidikannya, sekolahnya,
serta saat depannya.

Sesudah bersihkan tangan ibunya, si pemuda diam2 membersihkan semuanya baju tersisa untuk ibunya. Malam itu, ibu serta anak itu bicara panjang lebar.

Pagi selanjutnya, si pemuda


pergi ke kantor direktur.

Si direktur mengerti ada air mata di mata sang pemuda. Lalu dia ajukan pertanyaan, ” bisakah anda katakan apa yg anda kerjakan serta anda tekuni tadi malam di rumahmu? ”

Si pemuda menjawab, ” saya bersihkan tangan ibu saya serta merampungkan cuciannya. Saya saat ini tahu apakah itu animo. ”

Tanpa ada ibu saya, saya akan tidak jadi diri saya seperti saat ini. Dengan menolong ibu saya, baru saat ini saya tahu begitu sulit serta sulitnya lakukan suatu hal dengan sendirinya. Saya mulai mengapresiasi begitu utamanya serta berharganya pertolongan dari keluarga”

Si direktur menjawab, ”inilah yg saya mencari didalam diri seseorang manajer. Saya menginginkan merekrut seorang yg bisa mengapresiasi pertolongan dari orng lain, seorang yg tahu penderitaan orang lain saat kerjakan suatu hal, serta seorang yg tak meletakkan duit sebagai maksud paling utama dari hidupnya”

“Kamu diterima”

Seseorang anak yang senantiasa dilindungi serta dibiasakan diberikan apa pun yg mereka kehendaki bakal meningkatkan ” mental ke’aku’an” serta senantiasa meletakkan dianya sebagai prioritas.

Dia tidak akan perduli dengan jerih payah orangtuanya. Jika kita type orangtua seperti ini, apakah kita tunjukkan rasa cinta kita atau menghancurkan anak2 kita?

Anda bisa membiarkan anak-anakmu tinggal dirumah besar, konsumsi makanan enak, les piano, melihat dari TV monitor besar. Namun, saat anda memotong rumput, biarlah mereka merasakannya juga. Sesudah makan, biarlah mereka membersihkan piring mereka dengan saudara-saudara mereka.

Ini bukanlah permasalahan apakah anda bisa memperkerjakan pembantu, namun ini lantaran anda menginginkan menyukai mereka dengan benar. Anda menginginkan mereka tahu, tak perduli seberapa kayanya orang-tua mereka, satu hari kelak mereka bakal menua, seperti ibu si pemuda.

Yang terutama, anak2mu pelajari bagaimana mengapresiasi usaha serta pengalaman alami kesusahan serta belajar kekuatan untuk bekerja dengan orang lain supaya se gala suatu hal teratasi.


sumber:http://www.kabarinformasi.com/2016/04/kasih-ibu-tiada-duanya-kisah-ini-akan.html

Tidak ada komentar: