Pada hari ini anda dibalas dengan siksaan yang begitu mengejekkan lantaran anda selamanya mengatakan pada Allah Swt. (pengucapan) yg tidak benar serta anda senantiasa menyombongkan diri pada ayat-ayat-Nya. (Q. S. al-Anam 6 : 93).
Apabila Allah Swt. yang Maha Perkasa menakdirkan pendengaran manusia dapat menangkap begitu dahsyat serta menyayatnya jeritan serta rintihan beberapa pakar pendam yang tengah diterpa siksaan lantaran perbuatan durjananya saat didunia, tentunya seluruh manusia yang masihlah hidup ini bakal begitu yakini kalau siksa pendam itu memang riil ada.
Cuma lantaran kasih sayang-Nya juga, nyatanya yang dapat dengarkan azab pendam itu hanya semuanya binatang di bumi ini, dan pastinya Rasulullah sendiri.
Begitu Rasul sendiri yang mendapat karunia Allah Swt. berbentuk kekuatan mendengarkan siksa pendam itu, ketika memperingatkan kaumnya. Ke-2 mata beliau hingga memerah. Aisyah Ra. menceritakan, :
Disuatu siang Rasulullah Saw. keluar dari rumahnya dengan menyingsingkan bajunya sesaat ke-2 matanya memerah serta beliau memanggil beberapa sahabatnya dengan nada lantang. Wahai manusia, kalian sudah diingkari dengan sebagian fitnah seperti malam yang kelam. Wahai manusia, bila kalian tahu apa yang kuketahui, pasti kalian bakal sedikit tertawa serta banyak menangis. Wahai manusia, memohonlah perlindungan pada Allah Swt, dari siksa pendam. Sungguh siksa pendam itu benar!. (H. R. Muslim).
Sungguh siksa pendam itu benar! Masihlah adakah yang meragukan perkataan Rasulullah sesaat beliau sendiri memanglah ditakdirkan dapat dengarkan siksa pendam? Satu saat Rasulullah bersama beberapa sahabatnya tengah ada di kebun punya Bani an-Najr, sesaat beliau sendiri tengah mengendarai bighal-nya. Mendadak bighal yang tengah ditungganginya lari, hingga nyaris saja beliau terjatuh karena itu. Nyatanya di kebun itu ada lima atau enam buah makam.
Siapakah yang tahu mereka yang ada dalam pendam itu? Bertanya Rasul. Saya, jawab seorang, Kapan mereka wafat? Mereka wafat pada saat jahilliyah dalam kondisi musyrik.
Mendengar hal itu, Rasulullah Saw. lalu bersabda, Sebenarnya umat ini dicoba dengan siksa didalam kuburnya. Serta kalau bukanlah lantaran saya cemas pada umat tidak untuk berani lagi menguburkan mayat, jadi saya (bakal) berdoa pada Allah Swt. supaya Dia memberi anda kekuatan mendengar siksa pendam, yang saya sendiri mendengarnya. (H. R. Muslim).
Untuk orang-orang kafir pada Allah Azza wa Jalla, bebrapa waktu hadapi kematian yaitu bebrapa waktu yang teramat begitu menakutkan. Sakitnya terkena yang dirasa saat nyawa tercabut dari tubuh sungguh tidak terperkirakan. Ketika meregang nyawa, ia bakal rasakan seperti kawat-kawat berduri itu yang menghujam di sekujur badan, lantas kawat itu ditarik, hingga mengelupaskan daging dari semua badan itu.
Alangkah dahsyatnya sekiranya anda lihat di saat orang-orang yang zalim (ada) dalam sebagian desakan sakaratul maut, di mana beberapa Malaikat memukul (mereka) dengan tangannya (sembari berkata).
Keluarkanlah nyawamu. Pada hari ini anda dibalas dengan siksaan yang begitu mengejekkan, lantaran anda senantiasa menyampaikan pada Allah Swt. (pengucapan) yg tidak benar serta anda senantiasa menyombongkan diri pada ayat-ayat Nya. (Q. S. al-Anam 6 : 93).
Waktu ajal menjelang padanya akan tiba malaikat yang begitu keras serta hitam berwajah dengan membawa kain yang kasar dari neraka. Malaikat itu lantas duduk di depannya. Selang beberapa saat datang juga malaikat pencabut nyawa serta duduk selain kepalanya. Malaikat berkata, Wahai jiwa yang jelek, keluarlah anda menuju murka Allah Swt.
Malaikat itu lantas mencabik-cabik badannya serta mencabut nyawanya seperti mencabut kain dari duri, hingga keluarlah keringat dingin serta uratnya. Semuanya Malaikat yang ada diantara bumi serta langit juga ramai-ramai mengutuknya, tidak kecuali Malaikat yang ada di langit.
Semuanya pintu langit ditutup baginya, sedang tiap-tiap Malaikat yang ada di dekat pintu-pintu itu berdoa supaya ruh manusia durjana itu tak melintas di samping mereka.
Selanjutnya sang Malaikat pencabut nyawa itu mengambil nyawa orang itu serta melemparkannya ke kain kasar dari neraka itu. Dibawanya nyawa itu, yang baunya demikian menjijikan serta tercium hingga di muka bumi.
Saat Malaikat
membawa naik nyawa itu ke langit, beberapa Malaikat yang teratasi olehnya ajukan pertanyaan, Ruh siapakah yang jelek ini? malaikat yang membawa ruh menjawab, Si fulan bin fulan (dengan menyebutkan namanya yang jelek saat didunia). Pada saat hingga di pintu langit serta memohon dibukakan untuk dia, nyatanya pintu itu tak di buka.
Allah Azza wa jalla berfirman ; Tak dibukakan pada mereka pintu-pintu langit serta mereka tak masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. (Q. S. al-Muthaffifiin 83 : 7-11).
Lalu, diperintahkan-Nya, Kembalikanlah hamba-Ku ini ke bumi Saya menjanjikan mereka, kalau Saya membuat mereka dari bumi serta ke bumi mereka Saya kembalikan. Lalu, bakal Ku mengeluarkan mereka dari bumi untuk yang ke-2 kalinya.
Jadi, ruh itu juga terlemparkanlah dari langit hingga jatuh ke jasadnya, Barangsiapa mempersekutukan Allah Swt, jadi seakan-akan ia jatuh dari langit, lantas disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. (Q. S. al-Hajj 22 : 31).
Sungguh, sabda Rasul Saw, dia (orang yang wafat itu) mendengar gesekan nada sandal kawan-kawannya saat mereka meninggalkannya. Selang beberapa saat dia didatangi oleh dua Malaikat yang membentak seraya mendudukkannya, Siapa Tuhanmu?
Saya tak tahu, jawab si pakar pendam.
Apa agamamu?
Saya tidak paham.
Apa yang anda katakan pada seseorang lelaki yang ditus padamu? Pakar pendam itu nyatanya tak tahu namanya, hingga diapun di beri tahu, Muhammad
Ah.. ah saya tak tahu. Saya sudah mendengar manusia menyampaikan itu.
Anda tak tahu serta anda tak membaca al-Quran, hardik ke-2 Malaikat. Datanglah seruan dari langit, Dia hamba yang pendusta. Karena itu, hamparkanlah baginya hamparan dari api serta bukakanlah padanya pintu neraka!.
Orang itu rasakan panas serta toksin api neraka, sesaat kuburnya jadi sempit sampai memutuskan tulang-tulang iganya.
Selanjutnya datanglah padanya seorang lelaki begitu jelek muka serta perangainya, jelek juga bajunya, dan begitu busuk baunya. Orang itu berkata, Rasakanlah (balasan atas) kejahatan yang anda kerjakan. Ini yaitu hari yang dahulu dijanjikan padamu!.
Serta anda, orang yang jadikan Allah jelek sementara wajahmu juga begitu jelek, siapakah anda ini? Tanya si kafir pakar pendendam.
Saya adalah amalmu yang jelek. Untuk Allah., saya tak melihatmu, tetapi sangat lamban untuk patuh pada Allah serta amat cepat lakukan maksiat kepada-Nya.
Karena itu semoga Allah membalasmu dengan keburukan.
Amal jelek itu berniat dibuat oleh Allah berwujud manusia yang buta, tuli serta bisu sesaat di tangannya tergengam martil yang bila dipakai untuk memukul gunung pasti gunung itu bakal hancur lebur jadi debu, Allah lalu kembalikan jasadnya yang telah hancur lebur itu, hingga jadi seperti awal mulanya. Kemudian dipukul lagi dengan martil, hingga ia menjerit keras sekali yang jeritannya dapat didengar oleh semua suatu hal, kecuali oleh jin serta manusia.
Pintu neraka juga dibukakan untuk dia serta diberinya hamparan dari api neraka. Si kafir durjana itupun berteriak, Ya Rabbi, jangan sampai hingga berlangsung hari kiamat.
Sekianlah rangkaian perjalanan yang tentu dihadapi manusia yang ingkar ketika masuk alam pendam. Beberapa uraian diatas adalah rangkaian hadits shahih yang dikumpulkan oleh syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, seseorang ulama pakar fiqih, seperti termaktub dalam kitabnya, Ahkam al-Janaiz.
Itulah berita yang di sampaikan oleh Rasulullah Saw. yang tak perlu diragukan lagi kebenarannya. Siapa saja yang saat hidup didunia ini selalu bergelimang maksiat, ingkar pada Allah Swt., jadi tunggu akibat yang bakal menjemputnya nantinya.
Karena itu, tidaklah heran bila Allah memerlihatkan pada kita satu peristiwa mengenai jenazah yang berwajah senantiasa berpaling dengan sendirinya saat ke liang kubur berwajah dihadapkan kearah kiblat. Adapula yang ukuran panjang kuburnya seperti terus-terusan menyempit serta kurang untuk dimasuki jenazah yang siap di turunkan ke liang kubur.
Kejadian-kejadian yang seperti itu seakan-akan pemberitahuan pada manusia yang masihlah hidup, kalau lubang kuburpun seperti malas terima jasad durjana yang penuh berlumur dosa. Naudzu billahi min dzaalik!.
Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka serta fitnah dalam hidup serta mati, dan dari finah dajjal.
sumber:
http://www.tipsseatku.com/2016/03/yaaa-siksa-kubur-memang-ada-inilah.html